Pemkab Canangkan Pembangunan Perguruan Tinggi di Kabupaten Bekasi

DAILYBEKASI.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) di ruang rapat KH.R Ma’mun Nawawi, Gedung Bupati Bekasi, Komplek Pemkab, Cikarang Pusat, pada Kamis, (09/03/2023).

Dalam FGD tersebut Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan didampingi Asda II Iwan Ridwan, membahas Enam Solusi Spesifik Peningkatan dan Percepatan Kinerja Pembangunan bersama Tim Akademisi ITB yang dipimpin Prof Denny Juanda Puradimaja.

Pembahasan tersebut salah satunya mengenai rencana pembangunan Perguruan Tinggi oleh Pemkab Bekasi.

“Pembangunan Perguruan Tinggi di Kabupaten Bekasi merupakan aspirasi masyarakat. Mereka (Tim ITB) siap mendampingi mulai dari perencanaan, perizinan sampai nanti operasionalnya, dan kebetulan kita juga sedang menggalang kerjasama dengan Apindo dengan membuat Politeknik di sini,” kata Dani Ramdan.

Menurut Dani Ramdan, berdasarkan masukan yang ditawarkan Tim ITB, Politeknik yang dicanangkan dibangun dengan konsep ‘Teaching Industry’, yaitu konsep yang memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kabupaten Bekasi untuk belajar teori, dan pihak industri atau perusahaan untuk praktek para mahasiswa.

“Jadi teorinya di BLK praktiknya di pabrik-pabrik saja, kita tidak perlu bikin Lab atau peralatan, karena kerjasama dengan pabrik-pabrik sebagai tempat praktik, dan nanti lulusannya kan bisa mereka manfaatkan,” jelasnya.

Pj Bupati menuturkan, ada dua alternatif yang disodorkan Tim ITB mengenai Perguruan Tinggi, yakni dengan pilihan kampus berstatus negeri, atau mendirikan kampus swasta terlebih dahulu.

“Bisa langsung mendirikan perguruan tinggi negeri tapi persyaratannya akan lama, panjang, atau bikin swasta dulu, nanti kalau sudah berjalan statusnya diubah jadi negeri. Nah itu perizinannya lebih mudah,” sambungnya.

Selain membahas pembangunan Perguruan Tinggi, secara keseluruhan, ada 6 ide yang dirangkum pada “Bupati Bekasi Solutions” dalam FGD tersebut. Di antaranya, beasiswa bagi ASN dan masyarakat umum, pengembangan valuasi dan koridor industri Bekasi-Cikarang, Program CSR Rupiah Nol di Kabupaten Bekasi, Aplikasi Tekno-sosial dan Tata kelola sampah, dan Nir Banjir Bekasi.

“ITB bisa membantu baik ASN maupun masyarakat umum yang ingin mendapatkan beasiswa baik, dari Pemerintah Indonesia LPDP ataupun pemerintah asing, dilatih mulai dari bahasa, proposal, sampai ke rekomendasi hingga bisa mendaftar dan lulus,” jelasnya.

Kaitan koridor industri, terang Dani Ramdan, melihat perkembangan semakin meluasnya sektor industri sampai ke Subang dan Patimban, karena itu harus diupayakan agar Kabupaten Bekasi tetap menjadi titik utama.

“Bagaimana posisi Bekasi sebagai pusat industri terbesar, ini tetap me-lead memimpin, ini kita harus punya strategi,” katanya.

Selanjutnya terkait persoalan banjir, menurut Dani, dari hasil ini dicanangkan untuk daerah yang berdampak banjir namun tidak parah, agar dibangun akuifer buatan, semacam kolam bawah tanah yang mampu menyerap air.

Sementara untuk solusi sampah, jelasnya, ada teknologi pengolah sampah menjadi tanah dan bisa dimanfaatkan menjadi bahan urugan.

“Jadi diserap di daerah setempat, bisa mengurangi banjir limpahan, dari rumah maupun dari jalan,” ungkapnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *