Respons Bencana Kekeringan, PMI Kabupaten Bekasi Bangun Posko Air Bersih
DAILYBEKASI.COM, SERANG BARU – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi mendirikan Posko Pengolahan Air Bersih dan Siap Minum, untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi.
Ketua PMI Kabupaten Bekasi, Akhmad Kosasih mengungkapkan, menindaklanjuti penetapan status Tanggap Darurat Bencana (TDB) Kekeringan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi pada 30 Agustus 2024, pihaknya mengerahkan tim relawan profesional dan berkompeten di bidang Wash Sanitation and Hygiene (WASH), dan mendirikan instalasi pengolahan air bersih di Kampung Tegal Kadu Desa Sirnajaya Kecamatan Serang Baru.
“Insyaallah dengan adanya instalasi pengolahan air bersih, kebutuhan masyarakat akan air bersih, sejauh ini sampai 4 kecamatan di wilayah selatan dan 2 kecamatan di wilayah utara bisa dipenuhi oleh PMI Kabupaten Bekasi,” ungkapnya, Kamis (19/09/2023).
Kosasih mengatakan, PMI Kabupaten Bekasi akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, turut terlibat secara langsung membantu masyarakat di sejumlah wilayah terdampak sesuai arahan dan instruksi Pj Bupati Bekasi, menjadi Liaison Officer (LO) dalam aksi tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi.
“Posko WASH mulai didirikan pada 30 Agustus pada saat awal ditetapkannya status tanggap darurat kekeringan oleh bapak Pj. Bupati Bekasi, dan ini akan terus berlangsung menyesuaikan status tanggap darurat. Kami dari PMI Kabupaten Bekasi akan terus membantu pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Bekasi, Meyliany menyebutkan, terhitung sampai tanggal 17 September 2024 total bantuan air yang telah PMI Kabupaten Bekasi distribusikan melalui Posko WASH ini mencapai 363.000 liter dan menjangkau 7 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
“PMI Kabupaten Bekasi mendapatkan pinjaman 2 unit mobil tanki air ditambah 1 unit mobil dari PMI Kota Bekasi, yang kami turunkan untuk membantu wilayah yang terdampak kekeringan,” terangnya.
Untuk mendukung kegiatan operasional Posko Pengolahan Air tersebut, mulai dari pengolahan air hingga pendistribusian hingga tim Pusdatin, pihaknya melibatkan sebanyak 35 orang staf, relawan, serta pengurus markas PMI Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, berdasarkan hasil assesment bersama tim spesialis pengolahan air ke sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Belum menemukan titik lokasi yang sama seperti di Danau Hejo. Dimana untuk kandungan air serta kondisi area disekitar danau memungkinkan untuk mendirikan camp/tenda serta melakukan pengolahan air secara maksimal.
“Akhirnya pada saat evaluasi kedua Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi beserta BPBD Kabupaten Bekasi meminta kepada PMI untuk kembali mendirikan camp posko pengolahan air bersih dan siap minum di Telaga Hejo,” bebernya. (red)