Inovasi Kesehatan: Dinkes Kabupaten Bekasi Canangkan Desa Siaga Bebas TB
DAILYBEKASI.COM, CIKARANG SELATAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencanangkan Program Desa Siaga Bebas TB (Tuberkulosis), yang rencananya segera dilaunching dalam waktu dekat ini. Upaya tersebut dimaksudkan agar penanggulangan TB dapat dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Bekasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, usai mengikuti pertemuan Koordinasi Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Bekasi, yang digelar di Primebiz Hotel Cikarang pada Rabu (26/06/2024).
“Karena TBC ini mencakup seluruh stakeholder untuk menanganinya tidak hanya kesehatan, seperti yang tadi saya sampaikan, ada pendidikan, ekonomi, kesehatan lingkungan. Yang kedua, niat baik kita mewujudkan desa siaga bebas TB. Ini menjadi Kabupaten/Kota pertama di Jawa Barat yang akan melaunchingnya,” jelas Alamsyah.
Alamsyah menambahkan, hingga bulan Mei 2024 ini berdasarkan analisa dan situasi penanganan TB di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan yang cukup baik mulai dari cakupan penemuan kasus serta sukses pengobatan. Kendati, penemuan kasus pada dua indikator yakni pasien dengan resisten terhadap obat dan kasus TB pada anak juga menunjukan peningkatan.
“Jadi disatu sisi tingkat keberhasilan program kita sudah meningkat, tapi tantangannya di sisi yang lain meningkat juga TB anak dan pada yang resisten obat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana menambahkan, permasalahan saat ini mencakup tiga hal yakni kasus TB anak, kasus TB Resisten Obat, serta rendahnya angka TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis).
“Tidak bisa dipungkiri kita sebagai salah satu daerah pengampu jakarta, yang otomatis pola migrasinya lebih cepat. Dan pola penyebaran penyakit juga lebih cepat, karena tidak ada yang dibatasi terkait dengan wilayah,” jelasnya.
Melalui rapat koordinasi penanggulangan TB ini, Irfan berharap agar terbangun sinergitas yang baik diantara semua stakholder agar kedepannya upaya penanggulangan TB tersebut dapat dilakukan dari semua sisi. Dimana seluruh stakeholder terkait saling bahu membahu mempercepat penanggulangan TB di Kabupaten Bekasi.
“Seperti yang telah disampaikan oleh narasumber bahwa kondisi rumah itu berpengaruh terhadap timbulnya penyakit TB, hingga ada program dari Perkimtan terkait dengan Rutilahu. Kemudian juga gizi keluarga beririsan langsung dengan angka kemiskinan baru yang timbul. Karena bagaimanapun ketika kepala keluarga sakit, TB misalkan. Tentu produktifitas kerjanya juga menurun yang mengakibatkan terjadinya pengangguran atau kemiskinan baru dan ini yg harus kita antisipasi,” tutupnya. (red)