Gebyar Bekasi Berani Zero New Stunting, Gerakan Minum Susu dan Makan Telur Massal

DAILYBEKASI.COM, CIKARANG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Gebyar Bekasi Berani Zero New Stunting. Sebuah langkah kolaborasi bersama antara pemerintah daerah, pihak swasta, serta elemen masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah menuturkan, Gebyar Bekasi Berani tersebut juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bekasi Ke-73 serta HUT RI Ke-78, dimana antusias seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Bekasi turut hadir memeriahkan acara.

“Intervensi stunting ini tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja, tetapi bagaimana peran serta dinas terkait memberi dukungan menurunkan angka stunting ini. Seperti Dinas Pertanian dari segi pangan yang sehat dan mencukupi, kemudian Disperkimtan mengenai kesehatan lingkungan, juga stakeholder lainnya baik swasta maupun lapisan masyarakat,” ungkap Alamsyah saat ditemui usai acara di Halaman Kantor Kecamatan Cikarang Selatan, pada Sabtu (05/08/2023).

Ia menyampaikan, acara kali ini juga diisi dengan gerakan minum susu dan makan telur bersama yang diikuti oleh 78 pelajar SD dan 73 pelajar SMP, serta penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan perusahaan yang sudah berkontribusi menghadapi stunting di Kabupaten Bekasi.

“Tadi juga simbolisme minum susu, makan telur, mengingat kandungan nilai protein telur tinggi untuk mencegah anak-anak mengalami gizi buruk, daya tahan tubuhnya meningkat, juga pemberian tablet tambah darah agar remaja putri tidak terkena anemia atau kekurangan darah. Sebagai calon ibu, kelak pada saat menjadi ibu dia tidak mengalami anemia dan melahirkan anak yang stunting,” jelasnya.

Alamsyah mengimbau agar masyarakat yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (baduta) agar rutin mengikuti kegiatan Posyandu, menimbang berat badan anak, juga segera mendatangi pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kondisi anak yang mengalami sakit.

Senada dengan itu, Kadis Perkimtan Kabupaten Bekasi, Nurchaidir menambahkan, pihaknya dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi turut terlibat dengan melaksanakan program pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).

“Untuk tahun ini peningkatan perbaikan sanitasi ada 1.600 titik yang tersebar di 22 desa dan 11 kecamatan. Mudah-mudahan dengan adanya intervensi program SPALD-S di Kabupaten Bekasi bisa menurunkan angka stunting,” jelasnya.

Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said mengatakan, sosialisasi mengenai stunting tersebut perlu disampaikan secara luas kepada masyarakat, bagaimana pola hidup sehat serta makan makanan bergizi membantu mengurangi resiko munculnya stunting.

“Tentu dengan bersatu-padu, melalui kolaborasi bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, zero stunting di Kabupaten Bekasi ini dapat terwujud, tanpa harus menunggu nanti di tahun 2045,” tandasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *